PENGERTIAN PROSES ELEKTROPLATING a. Prinsip Dasar Elektroplating Menurut Sugiyarta et al. (2012) pelapisan logam merupakan metode yang digunakan untuk memberikan sifat tertentu pada permukaan di mana diharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan maupun ketahanan yang lebih baik dari sifat aslinya. Pelapisan logam ada banyak jenisnya, salah satunya adalah elektroplating. Elektroplating atau yang sering disebut electrodeposition merupakan proses melapisi logam menggunakan logam lain dengan cara mencelupkan sebuah benda yang akan dilapisi dalam suatu larutan elektrolit yang dialiri arus searah melalui elektroda. Dengan menggunakan proses elektroplating kualitas logam pelapis juga akan dimiliki oleh materi yang akan dilapis. Menurut Sheehy et al. (1984) elektroplating dilakukan pada suatu logam untuk beberapa tujuan yaitu meningkatkan kekerasan permukaan, wear resistance, mengingkatkan ketahanan aus dan korosi, memperbaiki permukaan, dan memperbaiki keausan. L...
Menurut Paridawati (2013) cacat pada proses elektoplating sangat dihindari. Selain dapat mengurangi keindahan dari sisi dekoratifnya juga dapat membuat peluang mulai terjadinya korosi. Cacat dapat terjadi karena beberapa faktor kemungkinan di antaranya akibat proses sebelum elektroplating maupun pada saat proses elektroplating itu sendiri. Nishi & Doering (2017) mengungkapkan ada dua macam cacat yang dapat terjadi pada hasil elektroplating dengan material tembaga yaitu pitting atau missing metal dan abnormal growth. Pitting merupakan cacat paling fatal di antara yang lain. Pitting merupakan cacat di mana logam tembaga sebagai material pelapis gagal menempel pada permukaan benda kerja. Pitting ditunjukkan pada Gambar 12. Cacat ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya larutan elektrolit yang kurang sempurnya membasahi permukaan substrak, udara yang terperangkap pada permukaan substrak, dan terdapat pengotor yang menempel pada permukaan substrak atau bend...
Pengertian Tembaga Tembaga dan paduannya merupakan material yang banyak digunakan untuk membuat berbagai produk hasil manufaktur. Material ini mempunyai konduktivitas elektrik dan suhu baik. Tembaga tergolong ke dalam logam nonmagnetic yang mampu soldir dan las baik menggunakan teknik brazing, gas, arc, maupun resitance. Tembaga murni biasanya digunakan untuk membuat kawat, kabel, dan berbagai yang membutuhkan konduktivitas elektrik yang tinggi. Material ini juga memiliki ketahanan terhadap korosi yang tinggi. Lapisan terluar dari tembaga akan mengalami korosi dengan laju 0.4 mm setiap 200 tahunnya (Copper Development Association). Tembaga murni memiliki kandungan 99,99% Cu dengan densitas sebesar 8,96 g/cm3. Pada keadaan murni tembaga memiliki kekuatan tarik sampai 455 MPa. Titik didih tembaga juga tergolong tinggi dengan kemampuannya sebagai penghantar panas yang bagus yaitu 1083,4°C (Tabel 11). Menurut Callister (2011) tembaga murni...
Comments
Post a Comment