Teknik Uji Kebocoran pada Sambungan Flens atau Flange
Di dunia industri khususnya minyak dan gas, semua komponen dalam sistem sambungan pemipaan diuji untuk memastikan tidak terjadi kebocoran. Berbagai alat uji kebocoran telah dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, sebagai contoh Special Purpose Machine (SPM). Menurut Bhosale et al. (2017) ada tiga fungsi dasar mesin uji kebocoran. Ketiga fungsi tersebut yaitu untuk mendeteksi kebocoran, mengukur laju kebocoran, dan menentukan lokasi kebocoran. Secara sederhana ada dua macam metode yang digunakan untuk menguji kebocoran sambungan flange, yaitu Dry Testing dan Wet Testing.
Dry Testing merupakan metode yang banyak digunakan untuk uji kebocoran pada suatu komponen yang tertutup. Pada metode ini, komponen yang akan diuji terlebih dahulu dirangkai tertutup kemudian udara bertekanan dimasukkan di dalam ruang komponen tersebut. Tekanan udara di dalam ruang dipantau. Apabila tekanan udara dalam ruang tersebut meningkat dengan stabil maka sambungan maka komponen dikatakan tidak terjadi kebocoran. Namun apabila tekanan udara mengalami penurunan menandakan maka terjadi kebocoran atau keretakan.
Wet Testing merupakan metode yang paling banyak digunakan. Pada metode ini mirip seperti dry testing. Yang membedakan ialah komponen sewaktu diberikan tekanan udara direndam di dalam tampungan air. Jika tidak terjadi penurunan dan gelembung udara pada permukaan luar komponen maka dikatakan tidak terjadi kebocoran.
Huitt (2001) mengacu ASME B31.1 menjelaskan prosedur uji kebocoran secara umum pada sambungan pipa. Ada tiga macam teknik uji yaitu dengan hidrolic test, pneumatic test, dan initial service test. Pada uji kebocoran dengan hydrolic test menggunkan tekanan fluida sampai 1,5 kali tekanan kerja standar. Penambahan tekanan kerja dilakukakan secara bertahap dan ketika sampai tekanan maksimal ditahan selama 10 menit kemudian diamati. Pada uji kebocoran dengan pneumatic test, gas non-flamable dan non-toxic dialirkan kemudian ditekan secara bertahap sampai mencapai 1,2 kali atau 1,5 kali tekanan kerja. Tekanan kemudian ditahan selama 10 menit kemudian dilakukan pengamatan.
Comments
Post a Comment