Penyebab Kebocoran yang Terjadi pada Sambungan Flens atau Flange

        Sambungan flange menggunakan penguat baut dengan gasket metal sebagai perapat sangat banyak digunakan pada sistem pemipaan. Gasket metal ini biasanya digunakan pada sistem pemipaan dengan kondisi lingkungan kerja yang ekstrim seperti temperatur kerja yang tinggi, tekanan fluida yang tinggi, dan mempunyai potensi korosi yang tinggi.  Kegagalan dalam sistem sambungan seperti kebocoran dapat menyebabkan kerugian materi yang besar, pencemaran lingkungan yang serius, dan kecelakaan kerja. Bhosale et al. (2017) menjelaskan kebocoran sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan. Menurutnya kebocoran disebabkan oleh keretakan, lubang, dan porosity pada dinding sambungan. Beberapa bagian yang sering mengalami kebocoran biasanya terletak pada sambungan, gasket, dan hasil pengelasan.  Hal ini dipertegas oleh Feng et al. (2018) yang menyebutkan kegagalan dalam sistem sambungan flange bukan dikarenakan kekuatan flange dan baut, melainkan karena kebocoran pada gasket. Pada perancangan konvensional pada sambungan flange menggunakan gasket logam biasanya didasarkan pada tegangan linier. Dengan kata lain kekuatan pada material dijadikan sebagai acuan dalam perancangan gasket, sedangkan kuantitas kebocoran dan pengetatan tidak dipertimbangkan (ASME, 1995). 

        Menurut Said (2008) dalam Alamsyah (2016) salah satu penyebab kebocoran pada sambungan sistem pemipaan ialah karena kurangnya tegangan kontak yang terjadi antara gasket dan flange. Tegangan kontak (contact stress) dan lebar kontak (contact width) merupakan parameter yang penting dalam kinerja gasket logam bergelombang.  Luas bidang kontak yang besar serta tegangan kontak yang tinggi akan memberikan kemampuan untuk menahan kebocoran yang lebih baik (Haruyama, 2009). Berbagai bentuk geometri gasket telah diteliti dan dikembangkan. Beberapa contoh di antaranya adalah gasket dengan tipe ring C dan gasket dengan bentuk bergelombang. Menurut Sun (1992), gasket metal dengan profil C mampu menghasilkan tegangan kontak yang tinggi. Hal ini dikarenakan material logam mampu menghasilkan karakter springback yang tinggi. Spring back pada gasket yang terjadi akibat pengencangan baut flange bermanfaat karena mampu memblok jalur kebocoran dengan beban kontak tertentu. 

Feng et al. (2018) menjelaskan penyebab kebocoran sambungan flange gasket menggunakan gasket metal karena adanya hubungan antara kekasaran permukaan gasket dengan flange. Hubungan tersebut dimodelkan dalam gambar berikut (Gambar 15)

Kontak antara flange dengan gasket logam digambarkan sebagai kontak antara permukaan rata yang halus dan kaku dengan permukaan fraktal kasar. Permukaan halus dan rata merupakan bagian dari gasket karena bahan dasarnya yang terbuat dari sheet metal. Sedangkan permukaan kasar merupakan bagian dari flange karena hasil proses pemesinan yang meninggalkan alur gerakan pahat.

Sumber:
Bhosale, R. S., Kumbhar, P. P. & Mahajan, K. S., 2017, ‘Study on Leak Testing Methods’, International             Journal for Scientific Research & Development, 5(01), 1618-1621. 
Feng, X., Gu, B. & Zhang, P., 2018, ‘Prediction of Leakage Rates Through Sealing Connections with                 Metallic Gaskets’. Earth and Environmental Science, IOP Publishing 
ASME B16.5. Pipe Flanges and Fittings Package, Diakses pada tanggal 08 Februari 2020, dari                             https://www.asme.org/codes-standards/. 
Sun, F. S., 1992, ‘Application of auto-seal mechanism in ultra-high pressure working condition’,                         Hydraulic Pneum, 4, 44–45. 

Comments

Popular posts from this blog

Defect atau Cacat pada Hasil Elektroplating

Pengertian dan Proses Elektroplating Lengkap

Macam-macam Korosi yang terjadi pada Logam Tembaga